Selasa, 10 November 2009

LANDASAN PENDIDIKAN

November 16, 2007 oleh syamsulberau

PENDAHULUANPendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Pada makalah ini berusaha memuat tentang : landasan hukum,landasan filsafat,landasan sejarah,landasan sosial budaya,landasan psikologi,dan landasan ekonomi . 1. Landasan HukumKata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Aturan baku yang sudah disahkan oleh pemerintah ini , bila dilanggar akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku pula. Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.a. Pendidikan menurut Undang-Undang 1945Undang – Undang Dasar 1945 adalah merupakan hokum tertinggi di Indonesia.Pasal – pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang – Undang Dasar 1945 hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan Pasal 32. Yang satu menceritakan tentang pendidikan dan yang satu menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31 Ayat 1 berbunyi : Tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Dan ayat 2 pasal ini berbunyi : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajar Pasal 32 pada Undang – Undang Dasar berbunyi : Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.an nasional, yang diatur dengan Undang – Undang.b. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan NasionalTidak semua pasal akan dibahas dalam buku ini. Yang dibahas adalah pasal – pasal penting terutama yang membutuhkan penjelasan lebih mendalam serta sebagai acuan untuk mengembangkan pendidikan. Pertama – tama adalah Pasal 1 Ayat 2 dan Ayat 7. Ayat 2 berbunyi sebagai berikut : Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan nasional yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang – Undang Dasar 45. Undang – undang ini mengharuskan pendidikan berakar pada kebudayaan nasional yang berdasarkan pada pancasila dan Undang – Undang dasar 1945, yang selanjutnya disebut kebudayaan Indonesia saja. Ini berarti teori – teori pendidikan dan praktek – praktek pendidikan yang diterapkan di Indonesia, tidak boleh tidak haruslah berakar pada kebudayaan Indonesia.“Selanjutnya Pasal 1 Ayat 7 berbunyi : Tenaga Pendidik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan. Menurut ayat ini yang berhak menjadi tenaga kependidikan adalah setiap anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dalam penyelenggaraan pendidikan. Sedang yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan tertera dalam pasal 27 ayat 2, yang mengatakan tenaga kependidikan mencakup tenaga pendidik, pengelola/kepala lembaga pendidikan, penilik/pengawas, peneliti, dan pengembang pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.” 2. Landasan FilsafatFilsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai keakar – akarnya mengenai pendidikanAgar uraian tentang filsafat pendidikan ini menjadi lebih lengkap, berikut akan dipaparkan tentang beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia ini. Aliran itu ialah :1. Esensialis2. Parenialis3. Progresivis4. Rekonstruksionis5. EksistensialisFilsafat pendidikan Esensialis bertitik tolak dari kebenaran yang telah terbukti berabad – abad lamanya. Kebenaran seperti itulah yang esensial, yang lain adalah suatu kebenaran secara kebetulan saja. Tekanan pendidikannya adalah pada pembentukan intelektual dan logika.Filsafat pendidikan Parenialis tidak jauh berbeda dengan filsafat pendidikan Esensialis. Kalau kebenaran yang esensial pada esensialis ada pada kebudayaan klasik dengan Great Booknya, maka kebenaran Parenialis ada pada wahyu Tuhan. Tokoh filsafat ini ialah Agustinus dan Thomas Aquino.Demikianlah Filsafat Progresivisme mempunyai jiwa perubahan, relativitas, kebebasan, dinamika, ilmiah, dan perbuatan nyata. Menurut filsafat ini, tidak ada tujuan yang pasti. Tujuan dan kebenaran itu bersifat relative. Apa yang sekarang dipandang benar karena dituju dalam kehidupan, tahun depan belum tentu masih tetap benar. Ukuran kebenaran ialah yang berguna bagi kehidupan manusia hari ini. Tokoh filsafat pendidikan Progresivis ini adalah John Dewey.Filsafat pendidikan Rekonstruksionis merupakan variasi dari Progresivisme, yang menginginkan kondisi manusia pada umumnya harus diperbaiki (Callahan, 1983). Mereka bercita – cita mengkonstruksi kembali kehidupan manusia secara total.Filsafat pendidikan Eksistensialis berpendapat bahwa kenyataan atau kebenaran adalah eksistensi atau adanya individu manusia itu sendiri. Adanya manusia di dunia ini tidak punya tujuan dan kehidupan menjadi terserap karena ada manusia. Manusia adalah bebas. Akan menjadi apa orang itu ditentukan oleh keputusan dan komitmennya sendiri. 3. Landasan SejarahSejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang dapat didasari oleh konsep – konsep tertentu. Sejarah pendidikan di Indonesia.Pendidikan di Indonesia sudah ada sebelum Negara Indonesia berdiri. Sebab itu sejarah pendidikan di Indonesia juga cukup panjang. Pendidikan itu telah ada sejak zaman kuno, kemudian diteruskan dengan zaman pengaruh agama Hindu dan Budha, zaman pengaruh agama Islam, pendidikan pada zaman kemerdekaan. Pada waktu bangsa Indonesia berjuang merintis kemerdekaan ada tiga tokoh pendidikan sekaligus pejuang kemerdekaan, yang berjuang melalui pendidikan. Merka membina anak-anak dan para pemuda melalui lembaganya masing-masing untuk mengembalikan harga diri dan martabatnya yang hilang akibat penjajahan Belanda. Tokoh-tokoh pendidik itu adalah Mohamad Safei, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (TIM MKDK, 1990). Mohamad Syafei mendirikan sekolah INS atau Indonesisch Nederlandse School di Sumatera Barat pada Tahun 1926. Sekolah ini lebih dikenal dengan nama Sekolah Kayutanam, sebab sekolah ini didirikan di Kayutanam. Maksud ulama Syafei adalah mendidik anak-anak agar dapat berdiri sendiri atas usaha sendiri dengan jiwa yang merdeka. Tokoh pendidik nasional berikutnya yang akan dibahas adalah Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta. Sifat, system, dan metode pendidikannya diringkas ke dalam empat keemasan, yaitu asas Taman Siswa, Panca Darma, Adat Istiadat, dan semboyan atau perlambang.Asas Taman Siswa dirumuskan pada Tahun 1922, yang sebagian besar merupakan asas perjuangan untuk menentang penjajah Belanda pada waktu itu. Tokoh ketiga adalah Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Agama Islam pada tahun 1912 di Yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi pendidikan Agama Islam. Pendidikan Muhammadiyah ini sebagian besar memusatkan diri pada pengembangan agama Islam, dengan beberapa cirri seperti berikut (TIM MKDK, 1990).Asas pendidikannya adalah Islam dengan tujuan mewujudkan orang-orang muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri sendiri, dan berguna bagi masyarakat serta Negara.Ada lima butir yang dijadikan dasar pendidikan yaitu :

1. Perubahan cara berfikir
2. Kemasyarakatan
3. Aktivitas
4. Kreativitas
5. Optimisme

4. Landasan Sosial BudayaSosial mengacu kepada hubungan antar individu, antarmasyarakat, dan individu secara alami, artinya aspek itu telah ada sejak manusia dilahirkan.Sama halnya dengan social, aspek budaya inipun sangat berperan dalam proses pendidikan. Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsure budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Sosiologi dan PendidikanSosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya.Proses sosial dimulai dari interaksi sosial dan dalam proses sosial itu selalu terjadi interaksi sosial. Interaksi dan proses social didasari oleh factor-faktor berikut :1. Imitasi2. Sugesti3. Identifikasi4. Simpati Kebudayaan dan PendidikanKebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, huku, moral, adapt, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat (Imran Manan, 1989)Hassan (1983) misalnya mengatakan kebudayaan berisi (1) norma-norma, (2) folkways yang mencakup kebiasaan, adapt, dan tradisi, dan (3) mores, sementara itu Imran Manan (1989) menunjukkan lima komponen kebudayaan sebagai berikut :1. Gagasan2. Ideologi3. Norma4. Teknologi5. BendaAgar menjadi lengkap, perlu ditambah beberapa komponen lagi yaitu :1. Kesenian2. Ilmu3. KepandaianKebudayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :1. Kebudayaan umum, misalnya kebudayaan Indonesia2. Kebudayaan daerah, misalnya kebudayaan Jawa, Bali, Sunda, Nusa Tenggara Timur dan sebagainya3. Kebudayaan popular, suatu kebudayaan yang masa berlakunya rata-rata lebih pendek daripada kedua macam kebudayaan terdahulu. 5. Landasan PsikologiPsikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani, yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang berada dan melekat dalam manusia itu sendiri.a. Psikologi Perkembangan Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan. Pendekatan-pendekatan yang dimaksud adalah : (Nana Syaodih, 1988)1. Pendekatan pentahapan. Perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada setiap tahap memiliki ciri-ciri pada tahap-tahap yang lain.2. Pendekatan diferensial. Pendekatan ini memandang individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang-orang membuat kelompok-kelompok3. Pendekatan ipsatif. Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individual. Melihat perkembangan seseorang secara individual. Sementara itu Stanley Hall penganut teori Evolusi dan teori Rekapitulasi membagi masa perkembangan anak sebagai berikut (Nana Syaodih, 1988)1. Masa kanak-kanak ialah umur 0 – 4 tahun sebagai masa kehidupan binatang.2. Masa anak ialah umur 4 – 8 tahun merupakan masa sebagai manusia pemburu3. Masa muda ialah umur 8 – 12 tahun sebagai manusia belum berbudaya4. Masa adolesen ialah umur 12 – dewasa merupakan manusi berbudaya b. Psikologi BelajarBelajar adalah perubahan perilaku yang relative permanent sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bias melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikan kepada orang lain. Ada sejumlah prinsip belajar menurut Gagne (1979) sebagai berikut :1. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang respon anak yang diharapkan, beberapa kali secara berturut-turut.2. Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat.3. Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk mempertahankan dan menguatkan respon itu.4. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.5. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak6. Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar, seperti apersepsi dalam mengajar7. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar8. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh factor-faktor dalam pengajaran. 6. Landasan EkonomiPada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian besar manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi disbanding kesejahteraan rohani, membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat besar. Tidak banyak orang mementingkan peningkatan spiritual. Sebagian besar dari mereka ingin hidup enak dalam arti jasmaniah. Seperti diketahui dana pendidikan di Indonesia sangat terbatas. Oleh sebab itu ada kewajiban suatu lembaga pendidikan untuk memperbanyak sumber-sumber dana yang mungkin bias digali adalah sebagai berikut :

1. Dari pemerintah dalam bentuk proyek-proyek pembangunan, penelitian-penelitian bersaing, pertandingan karya ilmiah anak-anak, dan perlombaan-perlombaan lainnya.
2. Dari kerjasama dengan instansi lain, baik pemerintah, swasta, maupun dunia usaha. Kerjasama ini bias dalam bentuk proyek penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek pengembangan bersama.
3. Membentuk pajak pendidikan, dapat dimulai dari satu desa yang sudah mapan, satu daerah kecil, dan sebagainya. Program ini dirancang bersama antara lembaga pendidikan dengan pemerintah setempat dan masyarakat. Dengan cara ini bukan orang tua siswa saja yang akan membayar dana pendidikan, melainkan semua masyarakat.
4. Usaha-usaha lain, misalnya :

a. Mengadakan seni pentas keliling atau dipentaskan di masyarakatb. Menjual hasil karya nyata anak-anakc. Membuat bazaard. Mendirikan kafetariae. Mendirikan took keperluan personalia pendidikan dan anak-anakf. Mencari donator tetapg. Mengumpulkan sumbanganh. Mengaktifkan BP 3 khusus dalam meningkatkan dana pendidikan.Seperti diketahui setiap lembaga pendidikan mengelola sejumlah dana pendidikan yang bersumber dari pemerintah (untuk lembaga pendidikan negeri), masyarakat, dan usaha lembaga itu sendiri. Menurut jenisnya pembiayaan pendidikan dijadikan tiga kelompok yaitu :

1. Dana rutin, ialah dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin, seperti gaji, pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, perkantoran, biaya pemeliharaan, dan sebagainya.
2. Dana pembangunan, ialah dana yang dipakai membiayai pembangunan-pembangunan dalam berbagai bidang. Yang dimaksudkan dengan pembangunan disini adalah membangun yang belum ada, seperti prasarana dan sarana, alat-alat belajar, media, pembentukan kurikulum baru, dan sebagainya.
3. Dana bantuan masyarakat, termasuk SPP, yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan atau untuk memperbesar dana itu.
4. Dana usaha lembaga sendiri, yang penggunaannya sama dengan butir 3 di atas

Simpulan :Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap negara tidak sama.Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan berupa landasan hukum,landasan filsafat,landasan sejarah,landasan sosial budaya,landasan psikologi,dan landasan ekonomi . DAFTAR PUSTAKA Pidarta Made, Landasan Kependidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1997 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Edisi Revisi 5, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006 Indira Permanasari, Pendidikan Dasar Gratis Sudah Saatnya Diberlakukan , www.kompas.com/ Ditulis oleh : SYAMSUL BAHRIProgram Studi : S-2 Teknologi Pendidikan UNMUL Samarinda

ILMU PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A. Pendahuluan

Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Menurut Langgulung pendidikan Islam tercakup dalam delapan pengertian, yaitu At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan), At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran keislaman), Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam), At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam islam), At-Tarbiyyah ‘inda Muslimin (pendidikan dikalangan Orang-orang Islam), dan At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islami).

Arti pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.

Hakikat manusia menurut Islam adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.

Manusia sempurna menurut Islam adalah jasmani yang sehat serta kuat dan Berketerampilan, cerdas serta pandai.

Tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

B. Pendidikan Dalam Perspektif Islam

Pengertian pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan. Pendidik Islam ialah Individu yang melaksanakan tindakan mendidik secara Islami dalam situasi pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Langgulung (1997), pendidikan Islam tercakup dalam delapan pengertian, yaitu At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan), At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran keislaman), Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam), At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam islam), At-Tarbiyyah ‘inda Muslimin (pendidikan dikalangan Orang-orang Islam), dan At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islami).

Pendidik Islam ialah Individu yang melaksanakan tindakan mendidik secara Islami dalam situasi pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Para ahli pendidikan lebih menyoroti istilah-istilah dari aspek perbedaan antara tarbiyyah dan ta’lim, atau antara pendidikan dan pengajaran. Dan dikalangan penulis Indonesia, istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan watak, moral, sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah kepada afektif, sementara pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau menonjolkan dimensi kognitif dan psikomotor.

Pengertian pendidikan bahkan lebih diperluas cakupannya sebagai aktivitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental, dan sosial sedangkan pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup, atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak, yang kedua pengertian ini harus bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari al Qur’an dan Sunnah (Hadist). Menurut Prof. Dr. Mohammad Athiyah al Abrasyi pendidik itu ada tiga macam :

1. Pendidikan Kuttab

Pendidikan ini ialah yang mengajarkan al Qu’ran kepada anak-anak dikuttab. Sebagian diantara mereka hanya berpengetahuan sekedar pandai membaca, menulis dan menghafal al Qur’an semata.

2. Pendidikan Umum

Ialah pendidikan pada umumnya, yang mengajarkan dilembaga-lembaga pendidikan dan mengelola atau melaksanakan pendidikan Islam secara formal sperti madrasah-madrasah, pondok pesantren ataupun informal seperti didalam keluarga.

3. Pendidikan Khusus

Adalah pendidikan secara privat yang diberikan secara khusus kepada satu orang atau lebih dari seorang anak pembesar kerajaan (pejabat) dan lainnya.

C. Defenisi Ilmu Pendidikan Islam

Ilmu Pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori, tetapi isi lain juga ada ialah :

1. Teori.

2. Penjelasan tentang teori itu.

3. Data yang mendukung tentang penjelasan itu.

Islam adalah nama Agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw, yang berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia ; ajaran itu dirumuskan berdasarkan dan bersumber pada al Qur’an dan hadist serta aqal. Penggunaan dasarnya haruslah berurutan :al Qur’an lebih dahulu ; bila tidak ada atau tidak jelas dalam al Qur’an maka harus dicari dalam hadist ; bila tidak ada atau tidak jelas didalam hadist, barulah digunakan aqal (pemikiran), tetapi temuan aqal tidak boleh bertentangan dengan jiwa al Qur’an dan hadist.

D. Tujuan Umum Pendidikan Manusia

1. Hakikat manusia menurut Islam

Manusia adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.

Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan didunia barat, dikatakan bahwa perkembangannya seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme) sebagai lawannya berkembang pula teori yang mengajarkan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungannya (empirisme), sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya (konvergensi)

Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash ayat : 77 :

“Carilah kehidupan akhirat dengan apa yang dikaruniakan Allah kepadamu tidak boleh melupakan urusan dunia “

2. Manusia Dalam Pandangan Islam

Manusia dalam pandangan Islam mempunyai aspek jasmani yang tidak dapat dipisahkan dari aspek rohani tatkala manusia masih hidup didunia.

Manusia mempunyai aspek akal. Kata yang digunakan al Qur’an untuk menunjukkan kepada akal tidak hanya satu macam. Harun Nasution menerangkan ada tujuh kata yang digunakan :

1. Kata Nazara, dalam surat al Ghasiyyah ayat 17 :

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan”

2. Kata Tadabbara, dalam surat Muhammad ayat 24 :

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”

3. Kata Tafakkara, dalam surat an Nahl ayat 68 :

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan ditempattempat yang dibikin manusia”.

4. Kata Faqiha, dalam surat at Taubah 122 :

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”

5. Kata Tadzakkara, dalam surat an Nahl ayat 17 :

“Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan apa-apa? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran”.

6. Kata Fahima, dalam surat al Anbiya ayat 78 :

“Dan ingatlah kisah daud dan Sulaiman, diwaktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu”.

7. Kata ‘Aqala, dalam surat al Anfaal ayat 22 :

“Sesungguhnya binatang(makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli[1] yang tidak mengerti apa-apa-pun.

Manusia mempunyai aspek rohani seperti yang dijelaskan dalam surat al Hijr ayat 29 :

“Maka Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan kedalamnya roh-Ku, maka sujudlah kalian kepada-Nya”.

3. Manusia Sempurna Menurut Islam

A. Jasmani Yang sehat Serta Kuat dan Berketerampilan

Islam menghendaki agar orang Islam itu sehat mentalnya karena inti ajaran Islam (iman). Kesehatan mental berkaitan erat dengan kesehatan jasmani, karena kesehatan jasmani itu sering berkaitan dengan pembelaan Islam.

Jasmani yang sehat serta kuat berkaitan dengan ciri lain yang dikehendaki ada pada Muslim yang sempurna, yaitu menguasai salah satu ketrampilan yang diperlukan dalam mencari rezeki untuk kehidupan.

Para pendidik Muslim sejak zaman permulaan - perkembangan Islam telah mengetahui betapa pentingnya pendidikan keterampilan berupa pengetahuan praktis dan latihan kejuruan. Mereka menganggapnya fardhu kifayah, sebagaimana diterangkan dalam surat Hud ayat 37 :

“Dan buatlah bahtera itu dibawah pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan jangan kau bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu karena meeka itu akan ditenggelamkan”.

B. Cerdas Serta Pandai

Islam menginginkan pemeluknya cerdas serta pandai yang ditandai oleh adanya kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat, sedangkan pandai di tandai oleh banyak memiliki pengetahuan dan informasi. Kecerdasan dan kepandaian itu dapat dilihat melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a) Memiliki sains yang banyak dan berkualitas tinggi.

b) Mampu memahami dan menghasilkan filsafat.

c) Rohani yang berkualitas tinggi.

Kekuatan rohani (tegasnya kalbu) lebih jauh daripada kekuatan akal. Karena kekuatan jasmani terbatas pada objek-objek berwujud materi yang dapat ditangkap oleh indera.

Islam sangat mengistemewakan aspek kalbu. Kalbu dapat menembus alam ghaib, bahkan menembus Tuhan. Kalbu inilah yang merupakan potensi manusia yang mampu beriman secara sungguh-sungguh. Bahkan iman itu, menurut al Qur’an tempatnya didalam kalbu.

4. Tujuan Pendidikan Islam

Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 :

“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.

Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.

Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.

Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :

1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.

3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.

Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi

1. Pembinaan akhlak.

2. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.

3. Penguasaan ilmu.

4. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.

Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi :

1. Tujuan keagamaan.

2. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.

3. Tujuan pengajaran kebudayaan.

4. Tujuan pembicaraan kepribadian.

Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :

1. Bahagia di dunian dan akhirat.

2. menghambakan diri kepada Allah.

3. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.

4. Akhlak mulia.

E. PENUTUP

Ilmu dalam perspektif Islam bukan hanya mempelajari masalah keagamaan (akhirat) saja, tapi juga pengetahuan umum juga termasuk. Orang Islam dibekali untuk dunia akhirat, sehingga ada keseimbangan. Dan ilmu umum pun termasuk pada cabang (furu’) ilmu agama.

Dan umat Islam sempat merasakan puncak keemasannya, dimana disaat bangsa Eropa mengidap penyakit hitam, umat islam sudah menemukan sabun, di saat jalan-jalan di Eropa kumuh, gelap, tidak teratur, umat islam sudah punya jalan-jalan yang indah, penerangan, bahkan sistem irigasi yang sudah maju.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir., Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam., PT. Remaja Rosdakarya., Bandung, 2001

Nur Uhbiyati., Ilmu Pendidikan Islam., CV. Pustaka Setia., Bandung, 1998

Rabu, 04 November 2009

suara hati

Kalkulus..
huh!! kenapa aku belum juga mengerti tentangmu?
Kalkulus..
Jika esok kau kan datang,
hari ini aku tak bisa memejamkan mata,
karena khawatir berjumpa denganmu,
Kalkulus..
ketika bertemu denganmu di kelas,
tak ada sedikit pun bayangan tentangmu,
dan itu malah membuatku pusing,
dan mulutku pun mulai menguap
tapi camkan kalkulus!!
suatu hari ku kan bisa taklukkanmu!!

Karakteristik Seorang Fisikawan

Siapakah Fisikawan itu?
Dia adalah seorang seniman, tidak seperti seorang seniman sungguhan yang melukiskan keindahan di atas kanvas, namun ia melukiskan keindahan dengan bahasanya sendiri. Bahsa matematika.

Dia seorang yang romantis. Apabila ia mahir dalam menyampaikan suatu hal yang indah dengan bahasa matematika, tentunya ia lebih handal dalam menyampaikan keindahan dengan bahasa.

Dia juga seorang pahlawan pembela kebenaran. Seperti halnya yang dilakukan oleh Galileo, berani menantang maut untuk membela sebuah kebenaran. Bahwa sistem tata surya ini Heliosentris, bukan Geosentris.

Fisikawan sudah barang tentu adalah seorang matematikawan. Matematika baginya layaknya sebuah sarapan pagi, yang setiap hari bertemu.

Dia juga seorang yang berfilosofis.Karena ia selalu mengamati apa yang terjadi di sekelilingnya.

And the last but not least, fisikawan adalah seorang yg religius. Ketika ia mengamati Alam, dia akan menemukan sebuah keteraturan padaalam ini. Dan keteraturan itu akan menghantarkannya kepada siapa yang menciptakan alam dan seluruh isinya.

Selasa, 03 November 2009

Asa II

"Kak...."
"Alah, ga usah manggil aku kayak gitu,,panggil aja Gi" kata si Ogi sok akrab. Hmmmm...syukur deh sebenarnya aku juga males manggil dia dengan sebutan Kak, bikin muak aja.
"mmm...menurut kamu Gi, nasib seorang manusia itu ditentukan oleh siapa?
oleh kita sendiri atau segala sesuatunya dari proses sampai hasilnya sudah diatur oleh Yang maha Kuasa?"
"Sebuah pertanyaan yang ga simpel jawabannya" si Ogi menanggapi. Kemudian dia meneruskan penjelasannya,
"ada perbedaan pendapat tentang masalah nasib manusia, tepatnya masalah takdir,"
"Trus?" aku makin penasaran dengan jawabannya, bukankah perkataan seseorang itu mewakili dirinya sendiri?!
" Ada faham yang mengatakan kalau nasib kita di dunia maupun di akhirat sudah tertulis dalam lauhul mahfudz, tapi bagi sebagian orang malah menjadikan faham ini sebagai alasan dari kemalasan mereka.
"Contohnya?" jujur saja aku belum begitu mengerti,
"Contohnya suka ada orang yang mengatakan.."Ah mungkin sudah nasibku seperti ini," padahal mungkin saja mereka belum berusaha secara maksimal. Dari perkataan mereka sepertinya mereka pasrah pada tantangan hidup."
"Dan faham yang kedua adalah orang-orang yang mempercayai bahwa takdir Allah adalah segala sesuatu yang telah mereka usahakan,"
"Kalau ga salah ada salah satu petikan ayat Al-Quran yang mengatakan bahwa Allah akan memberikan cobaan pada hambaNya sesuai dengan kemampuannya masing-masing," Bukankah dari ayat tersebut tersirat makna yang mengharuskan manusia untuk berusaha?" Seingatku sih penjelasan tentang takdir dan nasib manusia kurang lebih seperti itu,,
"Oh...aku manggut-manggut
"simpelnya, menurut aku sih nasib itu adalah sesuatu yang telah diusahakan."
"mmm...ternyata ga nyangka ya, orang seperti si Ogi ini punya pengetahuan tentang agama juga,,
makannya aku ga boleh menilai orang dari penampilannya.
"So, aku kuliah disini udah takdir aku juga?" tanyaku pada orang didepanku yang sedang asyik menyeruput es tehnya.
"Tergantung....." jawabnya cuek.
"Tergantung apa?"
"Tergantung pisang di warung....."
"Hahahahaha...."si Ogi tertawa dengan puasnya, aku jengkel dibuatnya.
"Sory, sory just kidding,"
"Aku diam saja, mungkin bibirku manyun 5 cm kali ya?! Ah..nggak..nggak terlalu berlebihan,,bukan manyun tapi cemberut, nah..itu lebih pas.
"Ya...tergantung, apa sebelumnya kamu udah berusaha secara maksimal atau nggak?! Jawabannya hanya kamu yang tau."
"Ia juga ya,
"Tenang aja kali fa, ga usah putus asa gitu,,Sekalipun berada di dalam lumpur, kalau berlian atau emas permata pasti tetap terlihat." si Ogi memberi semangat, niat usil ku muncul.
"Ia ya, aku permatanya kamu lumpurnya!!!" ejekku dengan puas.
"Hahahahaha...." Akhirnya aku bisa tertawa lagi setelah sekian lama awan mendung menggelayuti.

Sore itu menjadi awal kebangkitan semangat hidupku lagi,,ya...ga lepas dari peran si Ogi juga,,tiba-tiba dia hadir dalam hidupku dan memberiku support. Dan kini mentari hidupku bersinar lagi!
Bagaimanapun keadaannya aku ga boleh nyerah, aku harus jadi yang terbaik, terbaik dalam belajar, terbaik dalam memanfaatkan waktu, dan mempersembahkan yang terbaik bagi keluargaku.
Gi, whatever, thanx for your support! Batinku dalam hati.

***
Dengan menaiki si revo yang bannya agak-agak gundul itu, aku sampai di rumah. Ketika waktu makan malam tiba aku keluar kamar.
"Ayah mana Mah?" tanyaku pada Ibuku yang kudapati sendirian saja di dapur, biasanya jam segini Ayah sudah hadir diantara kami.
"Katanya sih ada meeting sama kliennya,"
"Jadi kita ga usah nunggu Ayah pulang," jawab Ibuku enteng.
Dan kamipun menikmati makan malam tanpa Ayah.

***

Di kamar,Jam 09.30
Kucoba etuk menghubungi Ayah, mungkin acara bersama kliennya sudah selesai.
"Assalamualaikum yah..."
"Waalaikum salam nak,,"
"Yah gimana meetingnya? Lancar?" tanyaku sok perhatian.
"La..lancar nak!"
"Sudah dulu yah, klien ayah mau pamit pulang"
"Oh,,ya sudah yah!"
"Hati-hati yah!"
klik sambungan telepon pun ditutup. Aneh, suara Ayah terdengar gugup. Tidak seperti biasa, ah...mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa, batinku dalam hati.
Aku menepis prasangka burukku, tak pantaslah seorang anak mencurigai Ayahnya sendiri melakukan hal yang tidak-tidak. Anak macam apa aku ini?!

Hoooooaaaaammmnnn!!!
Aku pun merebahkan badanku diatas kasur. Hari ini setidaknya lebih cerah dari hari-hari kelabu yang telah kulalui, Ada mentari yang tiba-tiba muncul menyinari. Memberi kehangatan dalam kebekuan hidupku. Semangat! Semangat! Semangat!
Hemmm..aku senyam-senyum sendiri saat mengingat hari tadi, rambut si Ogi yang mengingatkanku pada si Ono, eh Christian Sugiono,
aku baru sdar ternyata si Ogi ga jelek juga, bahkan lebih dari itu, si Ogi tuh cakep!!

Duuh..apa-apaan sih Alfa!! Aku berusaha menyadarkan diri,
Si Ogi tuh bukan orang sembarangan di kampus, aktivis dengan paras yang rupawan pasti banyak cewek yang kesemsem sama dia,,mikir dong fa! Jangan sampai kamu naruh hati sama dia, nanti malah sakit hati.
***
Pulang dari kampus aku memutuskan untuk mampir dulu ke super market, sepertinya keperluan sehari-hari udah habis. Sebelum naik ke lantai 2, ada yang menarik perhatianku,
aih lucunya kerudung itu!sepertinya aku tambah cantik kalau pake kerudung itu,,,aduh...penyakit narsisku keluar lagi. Sadar karena aku ga bakalan bisa beli kerudung itu dalam waktu dekat, aku memutuskan untuk naik ke lantai 2. Kunaiki eskalator,,ketika aku menoleh ke sebelah kanan, dari sudut mataku aku melihat satu sosok yang sepertinya sangat aku kenal. Sosok itu berlawanan arah denganku, dia hendak turun ke lt 1, kulihat lebih jelas sosok itu, ya! Pria tinggi besar, memakai jas hitam, dan celana hitam, tak salah lagi kalau dia adalah Ayah! Tapi siapa wanita yang ia gandeng? Bukan istrinya,Ibuku. Tapi wanita lain. Kalau wanita itu adalah klien yang seperti semalam Ayah katakan, apakah pantas Ayah merangkul bahu wanita itu?! Pasti hubungan mereka lebih dari sekedar rekan bisnis belaka.
Kakiku terasa lemas, tak kuatlagi berjalan, apalagi mengejar Ayah untuk sekedar minta penjelasan. Penjelasan apa? toh semuanya sudah jelas, bahwa didepan mata kepalaku sendiri Ayah telah mengkhianati Ibu.
Bruuukkkk! Aku terjengkang kebelakang, ketika eskalator sampai di lantai 2. Beberapa orang membantuku berdiri.
"Hati-hati dong Mbak! " seorang ibu perhatian padaku.
"Naik eskalator kok mundur?!"
aku tersenyum kecut mendengar ucapan orang itu. Karena kamu ga tau beban apa yang barusan telah menimpaku! timpalku dalam hati.
***

Kenyataan ini begitu memilukan! Aku sudah tak ingat apa-apa lagi, yang kuinginkan saat itu adalah aku ingin sendiri, di sebuah tempat dan menumpahkan semua keluh kesahku.Untungnya aku masih bisa mengendalikan motorku.
Akhirnya aku sampai di sebuah mesjid,dan aku memutuskan untuk pergi ke wc, tempat yang paling aman untuk menangis. Tak kuat menahan air mata, akhiornya aku menangis di depan wastafel, entah berapa lama aku menghabiskan waktuku disana.
Saat terdengar adzan magrib, tangisku pun mulai reda, dan sedikit terasa ringan. Kubasuh mukaku dengan dinginnya air wudhu, semoga saja masalah-masalahku dapat terurai bersama aliran air wudhu.
Setelah menunaikan shalat maghrib aku memutuskan untuk tilawah beberapa lembar, terkadang diselingi isak tangis, semoga saja hatiku terasa lebih tenang dan juga menunggu waktu isya tiba.
Sebelumnya kukirim sms pada ibuku agar ia tidak khawatir, kusampaikan padanya kalau aku ada uruan kampus yang harus diselesaikan. Setelah shalat isya, dan ajaibnya batinku pun mulai terasa tenang,aku memutuskan untuk pulang. Aku beranjak ke parker area, dan mulai menstater si revo. Anehnya berkali-kali ku stater, si revo tak mau hidup juga. Ku coba menyelahnya, sama saja hasilnya nihil. Duh…revo kenapa sih? Disaat yang tidak tepat kamu malah mogok! Gerutuku dalam hati. Kucek pengukur nensin, ternyata bensinnya masih ada kok! Lalu dimana yang salah?Sayangnya aku byukan seseorang yang ahli dalam permesinan, baru bisa memakainya saja.
Disaat seperti ini, siapa yang harus kumintai bantuan? Ibu? Ah…ga mungkin banget, soalnya Ibu sama butanya seperti aku terhadap urusan permesinan. Ayah? Setelah kulihat dengan mata kepalaku sendiri apa yang ia lakukan, tidak! Teman dekat? Aduh…aku ga begitu dekat dengan teman-teman di kampusku, baru kurasakan kalau akhir-akhir ini aku terlalu introvert. Pilihan terakhir….Ogi?! Kenapa harus Ogi?! Karena dialah orang yang akhir-akhir ni dekat denganku, dan kalau tidak salah dia tinggal di sekitar sini. Malu sih sebenarnya, takut ngerepotin, nanti dia salah sangka kalau aku punya feel sama dia, tapi…mau gimana lagi? Masa harus pulang sambil dorong si revo? Si revo kan lumayan berat tuh! Ga lucu banget tuh!
Akhirnya, setelah menimbang-nimbang beberapa saat, kuberanikan diri tuk menelepon si Ogi .
“Assalamualaikum”
“Waalaikum salam”
“gi sory ganggu,” Aku memulai pembicaraan
“Ya ga papa,” suaranya terdengar berat, apa dia udah tidur ya?!
“Ada apa al?” tanyanya lagi
“Motorku mogok gi, aku gat au di bagian mana yang salah, so bisa minta bantuannya ga?” tanyaku penuh harap.
“Kamu ada di daerah mana Al?” tanyanya kemudian.
Klik, sambungan telepon pun terputus, sial hpku low batt. Duh..masa harus dorong si revo sih? Tapi sebelumnya, aku ga putus asa untuk melakukan usaha terakhir, menyelahnya, dan menstaternya. Tapi hasilnya tetap sama, si revo tak mau hidup. Akhirnya kudorong si revo, kukerahkan semua tenagaku, bismillahirrahmanirrahim…
Setelah sampai di pinggir jalan, dan menyebrang aku pun terus mendorong si revo. Keringat ku mulai bermunculan, duh..kayaknya keadaanku kacau banget ya, mata sembab, bau keringat seharian karena ga sempat mandi, ya Allah help me!!
Ajaibnya, di prempatan jalan doaku terkabul. Seseorang menaiki motor gede menghampiriku, dan ketika dia membuka helmnya, ga salah lagi dia si ogi!! Ya Allah thanks for your help!!
Si ogipun langsung menghampiri motorku, lalu entah bagian mesin yang mana yang dia otak-atik, sepertinya dia memang sudah persiapan membawa berbagai peralatan bengkel. Aku pun hanya mengamati si ogi sambil duduk di trotoar jalan. Beberapa menitpun berlalu, akhirnya si revo bisa hidup kembali.
“Gi makasih banyak ya, sory dah ganggu istirahat kamu!” Kataku.
“sama-sama Al, biasa aja kali ga usah sungkan!” jawabnya enteng.
“Mata kamu kenapa Al?” sifat penasaran si Ogi muncul lagi.
“mmm…itu kena debu,” jawabku mencoba berbohong.
“Kena debu? Bukannya kamu pake helm full face?” elaknya sambil menunjuk helmku yang emang fullface. Bingo! Aku ga bisa bohong.
“Kayak yang udah nangis deh!” sifat sok tahunya mulai lagi.
“Ya udah, kalau sekarang ga mau cerita, ntar kalau kamu udah mood berbagi, tinggal ngomong aja, key!!”
“ia..Gi,,,sekali lagi makasih banget ya, aku ga tau kalau ga da kamu mungkin aku baru nyampe rumah tengah malam!”
“Siip…”
Akhirnya aku bisa pulang juga dengan menaiki si revo. Kayaknya akumemang harus belajar sedikit tentang mesin deh, ya minimal kalau mogok aku ga kebingungan. Tapi belajar sama siapa? Ogi? Duuuh…Ogi lagi..ogi lagi…
Sesampainya di rumah, aku menyimpan si revo di garasi. Kulihat mobil avanza ayah sudah bertengger manis, berarti Ayah sudah datang. Aku memutuskan untuk langsung masuk kamar, namun ketika melewati ruang makan, kulihat Ayah dan Ibu sedang makan malam bersama, aneh…tadinya kukira bakal terjadi perang dunia ke tiga di rumah ini, nyatanya tidak. Berarti aku lah orang pertama yang mengetahui sepak terjang ayah, dasar laki-laki bermuka dua! Berani-beraninya mengkhianati Ibu!
“Al, sini makan bareng sama Ayah sama Ibu!” ajak ibu dengan nada penuh kasih saying. Sayangnya kali ini ajakan ibu berbuah penolakan.
“Kayaknya gadeh bu, tadi alfa udah makan diluar,” jawabku berbohong. Aku tahu sikapku ini salah, tidak sopan dan tidak seharusnya seorang anak bersikap seperti itu. Tapi kalau kasusnya seperti ini, tentu beda lagi urusannya.

Aku melepas kerudungku yang terasa lengket oleh keringat, setelah badanku terasa dingin, aku memutuskan untuk mandi. Setelah selesai aku mengenakan baju favoritku, yaitu baju tidur yang ukurannya kebesaran, karena memang baju ini dibelikan oleh paman yang ada di luar kota. Tapi baju ini malah memberikan kenyamanan bagi si pemakainya.
“Brukkk!” Aku menjatuhkan tubuhku di atas kasur, kubiarkan rambut panjangku yang masih basah tergerai. Kuamati langit-langit kamar, tapi beberapa saat kemudian langit-langit kamar berubah menjadi slide-slide kejadian tadi sore di mall.
“shit!!” kubanting guling yang ada di sampingku, dan guling itu mengenai meja rias, dan berhasil menyenggol gelas cantik berwarna biru.
“Prayy!” gelas kenang-kenangan dari seseorang di masa lalu itu pecah. Aku menyesaliperbuatanbodohku yang satu ini. Kenapa gelas itu yang harus jatuh dan pecah?!”
Tanpa berminat membereskan pecahan gelas itu aku membenamkan kepalaku ke dalam bantal, dan menumpahkan tangisku sejadi-jadinya. Mungkin dengan menangis rasa kesalku bisa sedikit berkurang.
***
Pagi harinya aku terbangun, dan setelah shalat shubuh aku teringat pada ogi, aku ingin bercerita padanya. Tak usah memberikan solusi, mendengarkan saja sudah cukup. Kukirim sms padanya,

Aslmkm, gi pgn crht niy, nanti siang ada wktu ga?

Selang beberapa menit, Ogi Membalas,

Ok, bisa. Jam brp? Dmn?
Aku pun membalas

Di Kedai buku, jam 10, thanx bfore :D

Siip..

Jam 10.00 am, aku sudah tiba di kedai buku. Sepertinya Ogi belum datang, akhirnya aku melihat-lihat koleksi buku yang ada di sana. Ku ambil satu buah novel karya penulis best seller dunia, Dan Brown. Judul buku itu “Angel and Demon.” Sepertinya buku ini bagus tuk di baca. Baru sampai halaman kedua, Ogi sudah ada di depanku. Aku ga sadar sejak kapan ia ada disana.
“Assalamualaikum al,” sapanya sambil duduk dihadapanku.
“Waalaikum slaam gi, jawabku.
Gimana dah baikan?” tanyanya sok perhatian, atau memang perhatiannya tulus.
“Lumayan….” Jawabku tak bersemangat,
Pramusaji pun datang, dan menawarkan menu yang ada hari ini,
“Saya jus alpukatnya mbak!” Ogi memesan.
“Saya capucino satu mbak!” kemudian pramusaji pun berlalu dari hadapan kami.
“Eh, bener kamu ga ada jadwal?” tanyaku memastikan.
“Bener lah al, ngapain aku bohong.” Jawabnya jujur.
“Kan kamu aktifis, biasanya kan sibuk! Aku beraergumen.
“masa sibuk terus, kali-kali refreshing boleh dong?” jawabnya.
Minuman kami pun datang.
“Cerita dong kamu kenapa semalam?” pinta si Ogi sambil menyeruput juus alpukatnya.
“Mmm…bingung mulainya darimana Gi,”
“ya..terserah deh mau mulai dari awal, dari tengah, dari akhir, aku siap dengerin kok!”
Duh,,,nih orang baik banget sih, batinku dalam hati.
“Gini…waktu kemarin aku pergi ke mall, aku liat dengan mata kepalaku sendiri, Ayahku jalan sama wanita lain,”
“Wanita lain?” ekspresi si ogi seperti yang kaget.
“mungkin aja relasinya kali Al?” ogi berusaha tuk berprasangka baik.
“Relasi kok bahunynya di rangkul gitu sih?” sanggahku dengan nada kesal.
tnang dulu al,”
“Kamu yakin orang itu ayah kamu?”
“Yakin 100%!” jawabku sungguh-sungguh,
“Aku ga mungkin salah liat Gi!”
“tu memang Ayah aku!”
“Ibu kamu tahu masalah ini?” Tanya si ogi
“Sepertinya belum,” hipotesisku, “soalnya semalam Ayah sama Ibu Al liat adem ayem aja tuh,"
“Ya udah, menurut aku, sekarang ini kamu cari kebenarannya dulu, jangan sampai ibu kamu tahu masalah ini. Mungkin saja ini kelakuan ayah kamu yang pertama dan terakhir,” paparsi Ogi.
“ya…mudah-mudahan saja,” jawabku pasrah.
“Kamu harus punya bukti, jadi suatu saat kesaksian kamu bisa dipercaya.” Tambahnya lagi.
“Ia juga ya, bukti, dan mungkin aku butuh waktu buat mengungkap kebenaran ini.” Jawabku.
“ya Al, yang sabar ya, mudah-mudahan kamu kuat jalani cobaan ini!” kata si ogi penuh simpati.
“Ya gi, semoga saja.”
“Gi, thanks ya udah mau dengerin aku, padahal aku tahu kamu pasti sibuk.
“Sama-sama Al, biasa aja kali, aku juga kan manusia biasa. Terkadang jadi pendengar, terkadang butuh di dengar.”
Si ogi pun yang kesekian kalinya menyeruputjus alpukatnya, aku pun jadi ingat capucinoku yang sedari tadi belum kusentuh sedikitpun.
“bay the way, kok bisa ya aku jadi deket sama kamu gi?”
“Mang kenapa sih Al, ga boleh ya aku temenan sama kamu?”Ogi balik nanya.
“bukannya ga boleh, tapi aku ngerasa aneh aja gitu,kmu kan orang yang yah,,bisa dibilang popular di kampus, secara kamu kan ketua Senat Mahasiswa Fakultas (SMF), temenan sama aku yang cenderung ga mau dikenal.” Paparku panjang lebar.
“Ya bisa dong Al, di dunia ini apa sih yang ga mungkin?”
“tentunya dengan seijin Allah,”
“Sekarang aku Tanya sama kamu, apa ada aturan yang melarang aku temenan sama kamu, atau yang lain?”
Tanpa memberiku kesempatan tuk menjawab, dia sudah nyerobot duluan,
“Ga ada kan?””Silaturahmi tuh ya sama siapa ja, asalkan tidak merugikan.”
“bener ga?”
“Ya..ya..ya..kamu bener kok gi!” jawabku sambil menyunggingkan senyum.
Kemudian terdengar suara hpsi Ogi memekik,
“Sory Al, terima tlp dlu ya,”
“Monggo-monggo,,nyantai aja gi!” jawabku enteng.
Kemudian setelah selesai mengangkat teleponnya, dia duduk kembali. Namun aku bisa menangkap gerak-geriknya yang terlihat buru-buru.Aku pun memutuskan untuk mengakhiri pertemuan ini (cieeee…bahasanya pertemuan, masa kencan?)
“Da apa gi, rapat ya?”Aku asal nebak aja, yang pasti ada acara mendadak semacam itu.
“Ya…gitu deh”
“Sory ya Al, ga papa nih?” tanyanya memastikan.
“ya udah aku pulang aja ya, makasih banget ya gi, buat hari ni!”
“sama-sama Al”
“Oh, tunggu bentar!”cegah si Ogi. Kemudian dia beranjak ke rak yang berisi deretan buku-buku. Sepertinya sedang mencari sebuah buku. Setelah ia menemukan apa yang ia cari, kemudian menuju meja peminjaman. Beberapa detik ia sudah ada di depanku.
“Nih bukunya bagus buat kamu!”
“Apa nih? “Jangan Jadi Wanita Cengeng?”aku membaca judul buku itu.
“Memangnya aku cengeng ya?” tanyaku retoris.
“Udah, baca aja dulu bukunya, nanti kamu tahu sendiri.”
“Oke deh!” aku pun yang kesekian kalinya menyunggingkan senyum.
Kami pun beranjak ke meja kasir. Sayangnya aku kalah cepat sama si Ogi.
“Dari aku aja Al!” kata si ogi dengan gayanya yang sok cool.
“Ah kamu, bikin enak aja!” candaku.
“boleh, tapi ada syaratnya!”
“Apa tuh?”
“lain kali aku yang traktir ya!” pintaku.
“Siiiip…deh!”
Akhirnya kami pulang dengan menaiki motor masing-masing, aku menaiki si revo, dan Ogi menaiki motor gedenya.
***
Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar, berbaring tak karuan, tak ada kerjaan. Selain memang tak ada tugas kuliah, aku juga bingung harus ngapain. Setelah sekian lama menghabiskan waktuku dengan percuma, barulah muncul ide. Kuambil lap top ku yang ada di meja belajar. Kusambungkan kabel telepon dan adaptor. Kemudian kunyalakan, dan langsung log in di Yahoo Massenger, sekaligus log in di Facebook.
Kemudian di layer tampil nama-nama temanku, tapi semuanya padam, pertanda memang sedang offline, yang menyala hanya Kak Miftah, mmm…sedang apa ya dia? Musim apa nih di mesir?
Beberapa saat kemudian muncul tulisan:
Miftah_22: Assalamualaikum..
Alfa_emc2: Waalaikum salam, pa kbr niy?
Miftah_22: Alhmd baik, kbr dik n klrga gmn?
(Sebenarnya kabar keluargaku sedang tidak baik, tapi masa harus jujur sih?)
Alfa_emc2: baik jga kak, gmn d mesir? Lg musim apa?
Miftah_22: lagi musim dingin nih,,-8 drjt C
Alfa_emc2: Wah..dgin bgt tuh!!
Miftah_22: Ia nih, udah pake baju 4 lapis, pake jaket, pake surban, tapi tetep aja dingin!
Alfa_emc2: hahahaha..banyak banget tuh! Yang sabar aja ya!
Miftah_22: yam au gmn lg,
Alfa_emc2: ga kuliah kak?jam brp dsna?
Miftah_22: sabtu minggu libur dik, skrg jam 06.50. Skrg lg dmn?
Alfa_emc2: g d rmh, knp gtu?
Miftah_22:gmn kbr khnsa?
Duh…mulai deh ngomongin Khansa.
Alfa_emc2:duh al ga tau kak, sory. Soalnya lost contact.
Miftah_22:ow..ya udh ga papa
Alfa_emc2: Kak, al pamit dlu ya, assalamualaikum
Miftah_22: Wassalam, mangga wilujeng.

Aku memutuskan untuk tidak lama-lama chatting sama kak Miftah, soalnya nanti ujung-ujungnya pembicaraan akan berakhir pada sebuah nama yaitu khansa, dan itu yang membuatku bosan. Mengingatkanku pada masa lalu saja.
Untungnya kak miftah sudah memblokir Fb nya sendiri, karena menurutnya, keuntungan / royalty dari Fb sekian persen akan disumbangkan untuk membiayai perang yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Di TV memang tidak diberitakan bahwa Israel masih saja menyerang rakyat palestina, namun kenyataan di lapangan memang begitu.
Walaupun kak miftah memblokir fb nya, aku masih tetap dengan pendirianku untuk tidak memblokirnya. Bukannya aku mendukung agresi yang dilakukan Israel, namun karena belum adanya jejaring social serupa fb, yang diciptakan oleh umat muslim sendiri. Bahkan orang Indonesia, padahal kalau ada mungkin royaltinya akan disumbangkan untuk fakir miskin Indonesia. So far, selama aku menggunakannya dalam hal kebaikan, why not? Aku bisa bersilaturahmi (walau dlm dunia maya) dengan teman-teman SMP, teman-teman SMA, teman waktu di pondok dulu, dan masih banyak lagi teman-teman baru dari pelosok tanah air.
Nah sekarang aku bebas online di f b, karena kak Miftah memang tidak mengetahuinya.
Pertamakali, aku tulis apa yang aku fikirkan:
“Terkadang kenyataan hidup ini terasa begitu menyakitkan, tapi semoga saja ada hikmah dibalik semua ini. Yang kulakukan bukanlah mencela kegelapan, namun yang harus kulakukan adalah menyalakan lilin.”
Kemudian aku membagikan fikiranku. Selang lima menit, ada yang mengomentari, ternyata si Ogi.
Gi : Yup, bener bgt!!
Btw, dah mli dibca lim bkunya?
Alfa :hehehe…
Lom gi, tpi yg pasti mau dbca kok,
Gi : Ia donk! Hrs!!rekomendasi gi psti bagus,,:D
Alfa :ya…
Penykit narsisnya mli keluar tuh!!
Gi : ho..hoo…Al, tau ga?!
Ternyata fb itu diharamkan mnrut para ulama!
Alfa : kok bisa?
Gi : soalnya sekarang udh masuk waktu shalat dhuhur,
Shalat yuk!!
Kulirik jam di tanganku ternyata memang sudah memasuki waktu dzuhur. Kuberanjak dari kasur, dan mengambil air wudhu. Kucoba untuk lebih khusu dlm shalat dan setelah itu, aku bertilawah beberapa ayat. Selesai melipat mukena, aku mulai online lagi.

Gi : udah shalatnya?
Alfa : udah dong,,benr ya..klo dah shalat rasanya beda,,,gitu, sejuk,
Pokoke …damai nian hati ini,
Gi : Nah itu slh satu fadhilah shalat,
Alfa : udh rapatnya?
Gi : udh, alhmd
Alfa : Rapat apaan sih?
Gi : rapat pmbentukan panitia bwat penerimaan mhsswa baru, n orientasipsrta akademik,
Alfa :ow…
Gi, udh dlu ya, al mau baca dlu bkunya,,
Thanx 4 2 day!
Gi : Sama-sama, met baca!:D
Alfa : Assalamualaikum..
Gi : waalaikum salam
Aku pun langsung log out, kemudian menyalakan lagu-lagu dari lap top. Kemudian mulai membaca buku yang berjudul “jangan jadi wanita cengeng.”
-bersambung-

Mati Enggan, Hidup pun Tak Mau

(sebuah kritik sosial untuk masyarakat Ar-Risalah, semoga dari waktu ke waktu bisa menjadi lebih baik)



Jajirah ( Jajaran Jurnalis Remaja Ar-Risalah), "mati enggan hidup pun tak mau", mungkin itulah ungkapan yang pas untuk keadaan jajirah saat ini. Dikatakan hidup, tidak tepat, karena jika dikatakan hidup tentunya haruslah mempunyai ciri-ciri hidup. Seperti halnya makhluk hidup, salah satu ciri dia hidup adalah berkembang biak, atau mungkin tepatnya produktif ( dalam arti melahirkan sebuah karya atau konsisten dalam menjalankan program kerjanya). Jajirah juga tidak bisa dikatakan mati, karena tentunya masih ada sekumpulan orang yang mempunyai visi dan misi yang sama.
Lalu bagaimanakah keadaan Jajirah yang sebenarya?
Menurut penulis, vakumnya jajirah karena beberapa hal:
Yang pertama Jajirah bukanlah sebuah lembaga yang profesional, maksud penulis disini, dikatakan tidak profesional dikarenakan oleh dua hal:
1. Karena pengurus Jajirah tidak mempunyai waktu khusus untuk menjalankan tugas mereka. Sekalipun ada waktu, itu hanya sisa dari waktu belajar dan mengaji.
2. Kepengurusan Jajirah yang mau tidak mau sifatnya kaderisasi. Rata-rata setiap angkatan mempunyai waktu satu tahun dalam menjalankan tugasnya. Belum lagi dikurangi masa-masa adaptasi dan penjalinan kerjasama antar pengurus.
3. Kepengurusan Jajirah tidaklah seperti lembaga lainnya, yang mendapatkan budget khusus untuk keberlangsungan hidupnya.Terlalu jauh membayangkan Jajirah sebagai suatu lembaga untuk meraup materi/keuntungan. Jangankan mendapat materi, seringkali pengurus itu sendiri yang harus menutup kekurangan. (semoga menjadi amal baik bagi kita semua).

Alasan yang kedua yaitu, kurangnya minat membaca masyarakat ar-risalah itu sendiri. Menurut pengamatan penulis selma 6 tahun, jangankan budaya membaca, rasa hormat terhadap buku (maksudnya terhadap ilmu) tidak begitu diindahkan. Padahal kalau kita selami secara mendalam, adanya suatu majalah sekolah, atau media massa lainnya sangat besar manfaatnya sebagai penunjang pendidikan.
Tak sedikit dalam pelajaran bahasa Indonesia kita mendapatkan tugas untuk membuat makalah, apalagi bagi yang sudah kuliah tentunya harus membuat skripsi. Tentunya tanpa pembiasaan menulis dan membaca sejak dini, semuanya tak kan terlaksana secara maksimal.
Tentunya peran pendidik sangan penting dalam hal ini. Sebagaimana tercantum dalam kitab Tarbiyatul Islamiyah (Yusuf Al-Qardhawi) dikatakan bahwa Al-Muallim (guru) adalah tulang punggung pendidikan, baik buruknya produk pendidikan (peserta didik) dipengaruhi oleh Al-Muallim tersebut.

Korelasi Antara Motivasi Belajar Santri dan Keproduktifan Mereka dalam Menjalankan Aktivitas Sehari-hari

Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam nonformal di Indonesia. Begitu banyak pondok pesantren yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Keberadaan dan sepak terjang pondok pesantren tidak dapat dipandang sebelah mata. Pesantren telah aktif sejak penyebarannya pada zaman penjajahan Belanda yang didirikan oleh para Wali Songo. Penyelenggaraannya pun sangat baik untuk membentuk manusia yang mempunyai kepribadian (saleh pribadi dan sosial).
Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam, maka tujuannya pun untuk mewujudkan dan mengembangkan kepribadian muslim, yakni kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bermanfaat kepada masyarakat, berkhidmat kepada masyarakat dan kiai dengan jalan menjadi kawula (mengikuti sunah Nabi), mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kejayaan Islam di tengah masyarakat, mencintai ilmu dan mengembangkan kepribadian Indonesia (Mastuhu, 1994 : 55).
Ahmad Tafsir (1992 :201) mengelaborasi tujuan pendidikan pesantren Mastuhu sebagai berikut :
1. Memiliki kebijaksanaan menurut Ajaran Islam. Anak didik dibantu agar mampu memahami makna hidup, keberadaan, peranan, serta tanggung jawabnya dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Memiliki kebebasan yang terpimpin. Setiap manusia memiliki kebebasan, tetapi kebebasan itu harus dibatasi karena kebebasan memiliki potensi anarkisme. Keterbatasan mengandung kecenderungan mematikan kreativitas, karena itu pembatasan harus dilakukan. Inilah yang dimaksud dengan kebebasan terpimpin. Kebebasan yang terpimpin merupakan watak ajaan Islam.
3. Berkemampuan mengatur diri sendiri. Di pesantren, santri mengatur sendiri kehidupannya menuruti batasan yang diajarkan agama. Masing-masing pesantren mengatur dirinya sendiri.
4. Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Dalam pesantren berlaku prinsip dalam hal kewajiban individu harus menunaikan kewajiaban lebih dahulu, sedangkan dalam hak individu harus mendahulungan kepentingan umum sebelum kepentingan sendiri. Kolektivisme ditanamkan antara lain melalui pembuatan tata tertib. Kolektivisme ini dipermudah pembentukannya dengan kesamaan dn keterbatasan fasilitas kehidupan.
5. Menghormati orang tua dan guru. Tujuan ini dicapai antara lain melalui penegakan berbagai pranata di pesantren, seperti cium tangan guru, dan tindak membantah guru. Demikian juga terhadap orang tua.
6. Cinta kepada ilmu. Menurut al-Qur’an ilmu datang dari Allah. Karena itu orang-orang pesantren cenderung memandang ilmu sebagai sesuatu yang suci dan tinggi.
7. Mandiri. Sejak awal santri telah dilatih untuk mandiri. Mereka dibiasakan memasak sendiri, membersihkan kamar dan lingkungannya sendiri dan lain sebagainya. Metode sorogan yang individual juga memberikan pendidikan kemandirian.
8. Kesederhanaan. Sikap sederhana dimaksud adalah sikap memandang sesuatu terutama materi secara wajar, proporsional, dan fungsional. Sebenarnya banyak santri yang berasal dari keluarga kaya, tetapi mereka dilatih hidup sederhana.
Namun, ketika penulis merasakan langsung dunia pendidikan pesantren, penulis menemukan sebuah realita yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan pesantren. Tidak sedikit dari santri yang tinggal di pesantren, hanya sekedar menumpang tidur, makan, dan mandi. Tanpa semangat dan motivasi untuk menjalankan kegiatan belajar dan mengaji, aktif dalam organisasi, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kurangnya semangat dan motivasi mereka, mungkin disebabkan oleh adanya rasa keterpaksaan dalam menjalankan rutinitas sehari-hari. Apalagi bagi mereka yang tidak terbiasa melakukan banyak hal secara mandiri, semua ini terasa berat untuk dijalani.
Kurangnya semangat dan motivasi santri, bisa mengakibatkan kurang produktifnya santri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga akan mempengaruhi keahlian yang dimilki ketika santri tersebut lulus dari pondok pesantren. Tentunya, sangat disayangkan jika waktu terbuang sia-sia (kurang produktif), hanya karena kurangnya semangat dan motivasi.
Untuk itu, penulis merasa perlu untuk mengangkat masalah ini. Semangat dan motivasi santri harus tetap berkobar, karena mengingat betapa berharganya waktu yang tidak kan pernah kembali dan ketika santri tersebut lulus dari pondok pesantren, dia mempunyai keahlian, cerdas, dan mempunyai keimanan yang kuat ketika terjun langsung di masyarakat.

Senin, 02 November 2009

sepenggal harapan

ku bersandar pada kursi
namun kursi itu diambil orang
kubersandar pada dinding
suatu saat dinding itu kan roboh

huh!berharap pada manusia
hanya berakhir kecewa
mungkin hanya berharap padaNya
dan mencintaNya lah yang
berakhir bahagia

Jumat, 12 Juni 2009

Tafsir Surat Al-Fatihah

Kuliah Umum Pimpinan Pondok Pesantren Ar-Risalah Drs.Kh Asep Saefulmillah

Surat Al-Fatihah banyak namanya, diantaranya :

Ø Surat Al-Fatihah

Diberi nama Surat Al-Fatihah karena dijadikan pembuka dalam seluruh kitab suci Al-Quran, diambil dari kata fataha

Ø Ummul Quran

Ummul Al-Quran yang bermakna Ibunya Al-Quran, diberi nama demikian karena isi Al-Qur’an yang terdiri dari 30 juz, semuanya dirangkum dalam surat Al-Fatihah

Ø Ummul Kitab

Ummul Kitab yang berarti Ibunya Kitab, diberi nama demikian karena semua kitab yang diturunkan ke bumi ini isinya ada dalam surat Al-Fatihah

Ø Sab’ul Matsani

Secara etimologi / harfiah Al-Fatihah merupakan 7 ayat yang diulang-ulang, paling sedikit 2 x dalam shalat wajib.

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah, yang telah memberi nikmat besar bagi muslim dan kafir di dunia, yang telah memberi nikmat kecil bagi muslim di akhirat.

1. Bismillahirrahmanirrahim, dibaca ketika melaksanakan hal-hal yang baik. Karena ketika kita melaksanakan suatu kegiatan atau aktifitas yang baik tanpa mengucapkan basmalah bagaikan bagaikan daging yang buruk atau daging yang dipotong-potong

2. Dalam bismillahirrahmanirrahim ada lafadz Ar-Rahman diberikan secara umum baik kepada muslim maupun non muslim, karena islam itu rahmatan lil ‘alamin. Sedangkan Ar-Rahim yaitu kasih saying Allah atau nikmat Allah yang diberikan khusus kepada orang muslim di akhirat.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin

Segala puji bagi Allah yang menguasai alam

Puji itu terdiri dari empat macam, yaitu :

1. Hamdun Qodim li qodimin

Dalam bahasa darah kita kenal “puji heubeul kanu heubeul”, maksudnya puji Allah terhadap Allah

2. Hamdun Hadist li hadistin

Dalam bahasa daerah kita kenal “puji anyar kanu anyar”, maksudnya puji makhluk terhadap makhluk

3. Hamdun Qodim li hadistin

Dalam bahasa daerah kita kenal “Puji heubeul kanu anyar”, maksudnya puji Allah terhadap makhluknya. Seperti firmanNya “Hai Muhammad kalau kamu tidak ada maka seisi ala mini tidak ada.”

4. Hamdun Hadist li qodimin

Dalam bahasa daerah kita kenal”Puji anyar kanu heubeul”, maksudnya puji makhluk terhadap Allah, seperti lafadz La Ilaaha Illa Anta yang artinya Tidak ada Tuhan selain Engkau.

Menurut penulis kitab Tafsir Ibn Katsir, junlah alam itu ada 100.000 alam, sebanyak 40.000 ada di darat dan sebanyak 60.000 berada di darat. Disini kita menemukan korelasi dengan pelajaran Geografi yang telah kita pelajari bahwa lautan itu lebih luas daripada daratan, dengan perbandingan 2/3 dan 1/3.

Menurut Imam Al-Ghazali alam itu terdiri dari :

1. Alam Jin

Yaitu alam yang mempunyai ruh tetapi tidak mempunyai jasad, seperti hal nya jin.

2. Alam Jamadat

Yaitu alam yang mempunyai jasad, tetapi tidak mempunyai ruh, biasa kita kenal dengan ‘benda mati.’

Bersambung

"Asa"

“Kenalkan namaku “Alfarabyan” cukup panggil aku ‘alfa’ ,’al’,’atau ‘byan” paparku pada teman-teman mahasiswa lain yang senasib dan sepenanggungan harus berpanas-panas ria di lapangan utama kampus.

“Tolong sebutkan nama lengkap!” suruh salah satu kakak tingkat yang ada di tengah lingkaran mahasiswa baru.

“Nama lengkapku …….” (aku ragu menyebutkan nama lengkapku) seumur hidupku, yang paling anti kulakukan adalah berbohong, kecuali satu hal yaitu aku tidak mau menyebutkan nama lengkapku. Toh menyembunyikan nama lengkapku bukan suatu kebohongan besar bukan? Aku takut kalau menyebutkan nama lengkapku bakalan terjadi kontroversi. Tepatnya aku harus mengadakan konfrensi pers untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang mengetahui nama lengkapku. Sebegitu anehkah namaku?

“Heh!” “malah bengong!” “Ayo sebutkan nama lengkapmu!” hardik kakak tingkat yang berjas ungu itu, yang nanti namanya “Ogi.” Keringatku megucur deras dari dahiku, entah karena memang matahari terik sekali, serasa membakar ubun-ubunku, atau entah karena aku takut menyebutkan nama asliku.

“Nama lengkapku …..Alfarabyan Einstein”….ucapanku menggantung di udara. Kulihat reaksi teman-teman yang lain ada yang menahan tawa, ada yang matanya terbelalak, ada yang mengerutkan keningnya, ada yang halisnya terangkat sebelah, mungkin mereka merasa aneh mendengar namaku. Ada juga yang kakinya gemetaran, eh,,kok ga nyambung sih,,itu mah yang kebelet pipis. Yang paling menyebalkan adalah kulihat dari sudut mataku cowok yang bernama “Ogi” itu menahan tawa, berani-beraninya dia meremehkanku. Selanjutnya perkenalan diteruskan pada teman-teman yang lain.

Dah tau kan , kenapa aku malas menyebut nama lengkapku, faktanya tadi banyak orang yang menertawakanku, huh annoyed! Pulang dari kampus aku menyempatkan pulang ke rumah, aku ingin menggugat Ibuku, mengapa ia memberikanku nama yang aneh itu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika MOS di SMA dan SMP, jawaban Ibuku selalu sama.

“Apakah arti sebuah nama anakku?” kata Ibuku sok puitis.

“Bukankah begitu kata om Shakespare?! Tambahnya lagi. Melihat reaksiku yang memonyongkan bibir sepanjang 5 cm, tapi walaupun begitu aku tetap terlihat cantik kok! Ibuku menambahkan lagi,,

“Ibu berharap dengan memberikan nama itu, anak Ibu bisa secerdas Alfarabi dan Einstein di jamannya.” Papar Ibuku. Ya, karena ibuku begitu tergila-gila pada angka e=mc2nya Einstein, dan sangat kagum pada ilmuwan fisika islam Alfarabi sehingga terinspirasi untuk memberi nama anaknya dengan nama itu. Apakah Ibu tidak pernah memikirkan bagaimana reaksi teman-temanku mendengar nama anehku itu. Sempat terbersit dalam otakku untuk mengganti namaku dengan mengadakan syukuran bubur merah dan putih. Tapi aku mengurungkn niatku, karena membayangkan betapa ribetnya mengganti nama ke Catatan Sipil, dan namaku sudah terlanjur tercantum di ijazahku.

Hari pun berganti, hari-hari OSPEK yang bête nan boring selesai sudah. Jalanan terjal nan panjang pun membentang dihadapanku.Tak pernah terbersit dalam bayanganku sekalipun, untuk melnjutkan studi di sini, sebuah kampus daerah.Kufikir, dan menurut teman-temanku juga pantasnya aku kuliah di PTN favorit di kota-kota besar. Dulu aku sangat terobsesi untuk kuliah di jurusan fisika,karena memang aku benar-benar jatuh cinta pada pelajaran yang kebanyakan orang malah membencinya.Tapi karena suatu hal,sehingga hanya tinggal satu kesempatan buatku untuk mendapatkan beasiswa dari salah satu Departemen. Aku berharap setengah mati mendapatkan beasiswa itu, namun nasib berkata lain, aku tidak lolos seleksi dan akhirnya aku terdampar disini. Karena orang tuaku tidak mampu untuk menguliahkanku di luar kota .

Kini aku harus bergelut dengan biologi, karena mau tidak mau aku harus masuk jurusan ini, karena tidak adanya matematika, kimia, apalagi fisika. Bagai kerbau dicocok hidung, bagaikan dipaksa memakan makanan yang tidak kita suka, atu lebih parah lagi bagaikan harus menikah dengan orang yang tidak kita cintai. Berat bukan? Begitulah nasibku disini, aku harus berjuang menghafal susunan Taksonomi, tata nama Binomial Nomenklatur. Padahal menurutku lebih mudah menyebut tanaman dan hewan dengan nama yang kita kenal sehari-hari. Bahkan aku harus merem melek dengan tangan gemeteran memegang pisau bedah ketika praktek membedah kodok. Jujur aku a tega, soalnya katak itu, masih bernafas karena biusnya ga berjalan dengan baik. Kesimpulanku pelajaran Biologi adalah pelajaran paling TEGA sedunia, kalau tidak dibilang kejam atau sadis.

Ada rasa sakit di hati ini karena aku tidak bisa atau tepatnya belum bisa menggapai cita-citaku, atau minimal ada dijalan menggapai cita-citaku. Aku ingin jadi ilmuwan fisika, aku ingin seperti Alfarabi dan Einstein di jamannya, tapi mungkinkah aku menggapainya sedangkan aku di jurusan yang berbeda? Sejak kecil aku merasakan ada naluri yang membimbingku ke arah sana , setiap kali melihat roda mobil yang berputar, aku teringat kecepatan sudut sama dengan massa dikali jari-jari kuadrat. Melihat barang-barang disekelilingku, kipas angin, pipa air, kompor, kulkas, tv, dll semuanya mengingatkanku pada fenomena fisika. Dan juga aku selalu teringat ketika ada benda yang terjatuh, mengingatkanku pada gaya gravitasi dan gaya normal yang dialami benda itu. Akupun menyunggingkan senyum saat kuingatcerita apel jatuh yang menimpa kepala Issac Newton, sehingga sekarang kita mengenal Hukum Newton 1,2, dan 3. Gaya sama dengan massa dikali percepatan.

Setengah kaget ketika tersadar bahwa ada orang yang duduk dihadapanku, jaraknya kurang lebih 1,5 m dariku. Ini mesjid neng, jangan berbuat macam-macam kalau tidak mau ditegur orang. Jangan dekat-dekat kalau tidak mau disangka mojok. Mojok kok di mesjid? Kalau perlu jaraknya ditambah deh, 10 m gitu. Lho, kok ngelantur sih?

“Hobi kamu ngelamun ya?” Tanya orang yang ada dihadapanku itu, masih ingat “Ogi”? Yang kalau boleh kusebut dia “Orang Gila” karena berani-beraninya mempermalukanku didepan teman-teman.

“ga kok!” Jawabku datar.

“Lho, hampir setengah jam lho, kamu di situ senyam-senyum sendiri, aku tahu jasad kamu memang disitu, tapi fikiranmu melayang-layangkan?” kta si Ogi lagi sok tahu. Tapi memang tebakannya bener ding. Apa dia punya indra keenam ya? Ih,,serem.

“Diam berarti bener kan ?” katanya lagi. Aku pasrah aja deh, toh emang bener. Tapi aku ga suka dengan gayanya yang sok tahu itu.

“Ma kakak apa sih?” tanyaku to the point, padahal suer pas aku ngomong ‘kakak’ rasanya pengen muntah.

“Aku Cuma mau minta maaf soal waktu itu, aku ga bermaksud buat kamu malu di depan yang lain.” Suer. Paparnya. Aku hanya diam. Mempertimbangkan apakah aku memaafkannya atau tidak.

“Oh, soal itu. Lupain aja deh! “ kataku malas

“Bener nih dimaafin?” tanyanya lagi memastikan.

“Iya, udah aku maafin” timpalku dengan senyum yang dipaksakan. Padahal aku masih mangkel dengan kelakuannya itu. Pengen deh jambak rambutnya yang mengingatkanku pada si Ono eh, maksudnya Christian Sugiono.

Aku melirik jam ditanganku, 3 menit lagi aku harus sudah ada di kelas, soalnya ada kuliah pelajaran paling tega sedunia.

“Aku ke kelas dulu ya, ada kuliah nih” pamitku pada si Ogi.

***

Di kelas, pelajaran Biologi.

Kebetulan dosennya ga ada, katanya ada keluarganya yang meninggal, ya…sering-sering aja deh biar dosennya jarang masuk. Ups, kok jadi berdoa yang ga bener sih? Tapi sepertinya dosen ku yang satu ini ga pernah lupa buat ngasih tugas sama mahasiswanya. Tugas buat makalah tentang Biokimia, dikumpulkan minggu depan. Begitulah tugas darinya. Akupun memutuskan untuk berkunjung ke perpustakaan, untuk mencari literature yang kuperlukan. Aku melewati papan informasi, aku baru sadar kalau aku belum melihat nilaiku UTS kemarin di papan pengumuman. Alhamdulillah aku lulus di semua mata pelajaran, ya walaupun di biologi nilaiku pas-pasan. Aku liat nilai teman-temanku yang lain. Aneh,, ada beberapa temanku yang lulus ujian, nilai A lagi, padahal aku tahu kuliah mereka Senen Kemis, mau kuliah tinggal kuliah, malas kuliah ya ga usah. Begitu prinsip mereka. Aku jadi curiga, usaha apa yang mereka lakukan kok bisa dapat nilai segitu? Ke dukunkah, atau memberi si dosen uang panas?

Jauh di lubuk hatiku, geram melihat kenyataan seperti itu. Kesannya dengan uang kita bisa menyelesaikan semuanya. Berarti kasihan orang-orang yang ga mampu dong? Ah, tapi aku yakin di akhirat nanti pasti ada pengadilan yang bener-bener adil. Toh, Allah tau usahaku. Sabar…sabar…aku mengurut dada. Dengan kondisi batin yang seperti ini kutahu pasti ekspresi wajahku bakalan kelihatan, muram mungkin?! Duh…kok mataku panas sih, pengen nangis! Tapi kucoba menahan aliran sungai itu, jangan dulu keluar…nanti aja di kamar. Aku pun meraih helm dari motorku, ketika aku mengenakannya, tak sengaja aku bersitatap dengan si Ogi, kenapa sih dalam sehari aku harus bertemu dengannya dua kali? Melebihi dosisku minum vitamin saja.

Aku pun pulang dengan menaiki revoku, aku pergi dengan kecepatan sedang. Pengennya sih ngebut, tapi karena banku agak gundul, aku ga mau dong ngambil resiko, ntar malah tabrakan, trus mati konyol, ih…amit-amit deh! Aku melirik spionku, kok ada yang ngikutin sih? Akupun memutuskan tidak pulang ke rumah, tapi mampir ke resto sederhana. Biar aku tahu siapa yang ngikutin aku. Oh….ternyata si Orang Gila itu, Ogi lagi…Ogi lagi…

Dia menghampiriku, dan tanpa kusuruh duduk satu meja denganku.

“Al, sebelumnya aku minta maaf nih,Karena udah ngikutin kamu. Sebenernya aku pengen tahu, maksudnya aku peduli sama kamu. Sebagai ketua BEM di kampus, aku perhatiin kamu kayaknya 3 bulan terakhir ini kamu seperti tidak semangat kuliah. Kayaknya bukan kamu banget deh, tipe orang kayak kamu tuh biasanya aktif, supel, tapi akhir-akhir ini kamu murung, dan suka menyendiri. Kenapa sih?

“Bentar,,,kamu, ketua BEM?” Tanya ku memastikan apa yang kudengar tidak salah.

“Kamu kemana aja sih, tiga bulan kuliah ga tau siapa ketua BEMnya? Gimana sih? Kamu terlalu sibuk dengan fikiranmu sendiri sih!” kata si Ogi.

Deg, kata-katanya memang benar aku memang sibuk dengan fikiranku sendiri. Sehingga potensiku terkubur.

“Oh,,,,maaf deh!”jawabku polos.

“Aku Cuma kecewa aja sama kenyataan, bahwa dengan uang bisa membutakan segalanya, temenku yng kuliahnya senen kemis kok bisa lulus ujian plus nilai A lagi! Aduku kesal.

“Oh,,,itu toh, kayaknya aku harus cek kebenarannya. Kalau benar mudah-mudahan bisa aku usut. Aku ga mau ada ketidak adilan di kampusku ini.” Kata si Ogi lebih serius.

“Trus tiga bulan terakhir, kenapa ?”

“Aku ga semangat kuliah,”

“Jujur, aku sama sekali ga suka Biologi, dan ternyata jalanku di sini, fakultas Biologi. Menyebalkan ga sih?” tanyaku retoris.

“Emang tadinya mau masuk apa?”Tanya si Ogi yang kayaknya penasaran

“Pengen banget masuk fisika, Cuma karena disini ga ada yam au gimana lagi? Terpaksa deh, seperti seseorang yang dipaksa harus menikah dengan orang yang tidak ia cintai, setengah hati!

“Makannya aku ga suka kalau menyebutkan nama lengkapku, karena namaku itu mengingatkanku pada cita-cita ku, asaku menjadi ilmuwan fisika.” Paparku

“Fa, menurutku ga penting deh kamu menikahi orang yang kamu cintai, tapi yang enting buat kamu sekarang adalah mencintai orang yang kamu nikahi. Sama saja dengan ga penting kamu melakukan apa yang kamu cintai, tapi yang penting buat kamu adalah mencintai apa yang sedang kamu lakukan. Emang sih, ngomong itu gampang, sulit merealisasikannya memang, tapi ini penting supaya kamu bisa menghadapi kenyataan yang menurut kamu ga sesuai dengan harapan kamu. Mungkin ini yang terbaik buatmu. Belum tentu yang menurut kamu baik, baik juga menurut yang di atas.”

Aku pun tertunduk mendengar ceramah singkatnya si Ono, eh si Ogi. Bukan si Ogi “Orang Gila” lagi tapi si Ogi yang telah meruntuhkan idealismku yang menjulang tinggi. Kini, asa ku hilang, tapi hilang asa satu, tumbuh asa seribu.

Sabtu, 16 Mei 2009

Bedah Buku


Judul : Harus Bisa!

Seni Memimpin Ala SBY (Catatan Harian Dr.Dino Patti Djalal)

Penulis : Dr.Dino Patti Djalal

Tebal : 430 + cover



“Jarang saya baca mengenai ilmu kepemimpinan di Indonesia yang disajikan sedemikian menarik. Topik yang masih belum banyak digali oleh pemikir dan pemimpin muda kita. Maka kiranya perlu dibaca oleh semua pemimpin dan calon pemimpin Indonesia .” Begitulah komentar Ali Alatas,SH Menteri luar negeri Indonesia th 1988-1999 terhadap buku ini.

Ide untuk menulis buku ini datang ketika Dr.Dino membersihkan meja kerjanya dan menemukan sekumpulan nota-nota tulisan tangan SBY yang tersimpan di laci. Presiden SBY sering menulis nota-nota ini dalam rapat cabinet kepada Menteri dan stafnya, umumnya berupa intruksi, klarifikasi, atau meminta dicrarikan informasi.

Ketika membenahi nota-nota tersebut, beliau tersadar bahwa itu bukanlah arsip biasa, tetapi itu adalah sidik jari dari era politik penting yang kelak akan dipelajari di sekolah dan kampus.

Dalam menulis buku ini, penulis semakin terekspos terhadap satu tema dasar ‘kepemimpinan.’ Penulis semakin terbuka bahwa sebagian besar masalah nasional kita sangat berkaitan erat dengan factor kepemimpinan. Dengan kepemimpinan yang baik maka krisis akan teratasi, konflik dapat diselesaikan, dan Negara semakin maju. Sebaliknya dengan kepemimpinan yang buruk, korupsi semakin parah, ekonomi jadi terpuruk, dan reformasi akan mundur. Faktor kepemimpinan karenanya bisa menjadi kunci sukses atau kegagalan.

UUD 19945 telah menetapkan syarat minimal bagi calon presiden, yakni harus orang Indonesia sejak kelahirannya, dan mampu secara jasmani dan rohani menjalankan tugasnya.Dalam prakteknya, syarat-syarat konstitusional ini hanya akan meloloskan ke gerbang pintu. Dibalik pintu itu, seorang presiden Indonesia akan menemukan dirinya seorang dirimemimpin Negara berpenduduk ke 4 terbesar di dunia, dilanda arus transformasi yang deras dengan sejuta permasalahan yang sangat kompleks, dalam dunia dunia abad ke-21 yang semakin cepat berputar dan berubah.

Pada titik ini, seorang presiden Indonesia yang mumpuni harus memiliki segudang kreatifitas khusus yang tidak bisa dijaring khusus dengan Undang-Undang: handal menangani kebijakan, sigap dalam mengambil keputusan, judgment yang matang, intelektualitas yang tinggi, inovatif, berani mengambil risiko, adaptif, naluri yang tajam, kepedulian terhadap masalah, tangguh mental, mau introspeksi dan belajar dari kesalahan, mampu menentukan prioritas, gigih mencari solusi, mampu membaca perubahan zaman dan trend dunia, kemampuan untuk beradaptasi, akhlak yang baik, dan lain sebagainya.

Buku ini berisi kumpulan’leadership notes’ karena semua cerita serius atau ringan dalam buku ini ada kaitannya dengan ilmu kepemimpinan, dari krisis tsunami sampai piala Asia Cup, dari subsidi BBM sampai KTT OKI, dari perubahan iklim sampai parcel mangga.

Dalam penulisan buku ini, Dr.Dino sangat dibantu oleh beberapa hal. Pertama, Presiden SBY sangat mementingkan factor kepemimpinan dalam menjalankan tugas sehari-harinya, sehingga penulis tidak kekurangan bahan untuk studi kasusnya.

Kedua, Presiden gemar sekali bernicara dengan pembantunya mengenai kepemimpinan. Beliau sering mengkaji suatu masalah –apakah itu konflik Aceh atau anti korupsi – dari sisi ilmu kepemimpinan.

Ketiga, penulis mempunyai kesempatan yang unik untuk mengamati dari dalamdan luar. Setiap pemimpin mempunyai sisi dalam dan luar. Diluar ia bisa tampak tenang, walau di dalam ia konflik batin. Diluar ia bicara kemenangan, dalam hati berfikir risiko.. Sisi penampilan luar SBY sudah banyak disorot media. Yang belum banyak diketahui adalah apa yang terjadi di belakang layar, dan di dalam kantor presiden. Disinilah penulis mendapat berkah ‘the best seat in the class of history’ dapat menyaksikan presiden SBY dari samping dan belakang beliau, membaca raut muka, melihat tetesan keringat, mengikuti lika-liku proses pemikirannya, dan memahami risiko yang diambilnya.

Penulis berharap buku ini dapat membantu menumbuhkan naluri kepemimpinan di kalangan generasi muda, dan juga dapat membantu meyakinkan masyarakat mengenai pentingnya factor kepemimpinan dalam pertumbuhan demokrasi Indonesia . (red)

Rabu, 08 April 2009

Sahabat,,,


Sahabat,,,
satu kata yang begitu mendalam
sahabat,,,
teman-teman seperjuangan
sahabat,,,
masih ingatkah?!
makan bersama, mandi ngantri bersama,
belajar besama, shalat bersama,,
semuanya, dua puluh empat jam kita
lalui bersama,
ga kerasa ya?
ternyata udah 6 tahun bareng-bareng
menghadapi masalah, menghadapi tantangan,
bahkan nangis bareng!
jangan lupa,,
kalau nanti udah ga bersama lagi
menjalani takdir masing-masing
kenangan yang pernah kita lalui

satu pesan dariku,,
jangan pernah gengsi dengan
titel "santri"
jangan pernah lupa
sama shalat yang 5 waktu
dan jadikan jilbabmu sebagai identitas

Pandang Kami Sebagai Manusia Biasa


ku merasa tak nyaman saat lingkungan memandang kami secara berlebihan, tak banyak yang kuminta, pandang kami sama seperti yang lain. Tak usahlah berlebihan. Memang kami akui, kami menonjol, banyak kelebihan. Tapi, kami juga manusia biasa yang pastinya punya kekurangan dan pernah melakukan kesalahan.
Pandang kami dengan biasa, sebagaimana manusia lainnya, karena ketika kami melakukan sedikit saja kesalahan, lingkungan akan kaget. Bahkan ada sebagian yang terus mencemooh sampai sekarang.
Tak tahukah kalian, bahwa kami merasa disudutkan, menjadi orang yang paling bersalah,,,padahal masalah itu hanyalah masalah sepele.
Friends, yuk kita bangkit!!Tak usahlah terus terpuruk dengan kesalahan dimasa lalu, ayo tunjukkan kalau kita mampu bangkit, tunjukkan siapa diri kita sebenarnya.
Tali persahabatan yang telah terjalin selama ini janganlah terputus begitu saja, jangan sampai ada hati yang tersakiti. A Friend in need is a friend indeed, tunjukkan bahwa ternyata ada singa dalam dirimu.
For Shedogi
teman-teman seperjuangan
sukses selalu!

Justice Voice, from Jogja With Love

Nasyid yang satu ini berasal dari Kota Gudeg Yogyakarta, yang kemarin sempet manggung di acara Riak Ramadhan yang berlangsung di alun-alun ciamis. Justice Voice atau biasa disingkat JV, berdiri sejak tahun 1998. Dimana pada saat itu masa-masanya Reformasi yang kata mereka keadilan sulit ditegakkan. So, melihat realita kehidupan seperti itu, mereka terinspirasi untuk menyuarakan keadilan lewat Nasyid, ya..so namanya Justice Voice (Suara Keadilan).
Menurut Kak Eko, salah satu personil JV Ramadhan tahun ini JV udah ngisi berbagai acara mulai dari Jakarta sampai Madiun. Dari semua aksi panggung JV, yang paling berkesan tuh waktu manggung di Solo, Coz penonton yang hadir lebih dari 10000 orang. JV dapat giliran tampil sebelum Grup Band terkenal "Nidji", "tadinya kami kiraa bakal dilemparin sama penonton, tapi alhamdulillah banget kami bisa diterima dengan baik oleh penonton." cerita Mas Eko.
banyak banget lho, presatsi yang udah diraih sama JV. Bahkan kemarin JV sempet dapat tawaran buat manggung di bumi Kinanah Mesir. Namun sayangnya karena keterlambatan pembuatan visa, JV ga jadi manggung di sana.

Dakwah lewat Musik
Berbeda dengan dakwah billisan, bilkalam, bilmal, dan bilhal, JV memilih jalan berdakwah lewat musik dan liriknya yang menggugah hati. Mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi para penikmat musik di Indonesia.

Oh ya, JV ada pesen neyh buat sobat-sobat semua, "Tegakkan Islam dengan Kreatifitas!" (Atu & Achiew)

Asyik, turun jabatan nih!!

Pada tanggal 13 /3 kemarin kelas 12 baru bisa bernafas lega, soalnya kemarin mereka telah melepas jabatannya sebagai pengurus santri masa bakti 2008-2009. Kini mereka telah menyerah terimakan jabatannya kepada para pengurus santri baru masa bakti 2009-2010. Acara yang dilaksanakan di mesjid itu, Alhamdulillah berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Para pengurus baru dilantik langsung oleh Ibunda kita, ibu Hj. Ai Siti Masithoh.

Ketika ditanya oleh kru Jajirah kenapa acara pelantikan berlangsung sederhana dan dilaksanakan di mesjid, mantan Rois Zaini Hafidz menjawab “Dulu kita bermula dari mesjid, alangkah baiknya dong kita kembali ke mesjid lagi. Acaranya berlangsung sederhana karena memang kita tidak ingin terlalu berlebihan karena yang paling penting adalah substansinya, kerja nyata pengurus tersebut di satu tahun mendatang.” Tapi ternyata acara tersebut juga dilanjutkan dengan peringatan Maulid nabi Muhammad SAW, yang dilaksanakan pada hari sabtu malam. Acara tersebut mudah-mudahan menjadi pemicu bagi kita semua untuk tetap meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehar-hari kita.

What Must I Do as Student to Change The World

Narasumber: Bpk. Iir Abdul Harist M.Ag

Saat ini kita sedang di hadapkan pada perubahan yang sangat besar, kita berada pada titik dimana orang – orang dahulu menunggu saat ini di mana ilmu pengetahuan dan tekhnologi berkembang pesat.

Masyarakat sekarang sedang di hadapkan pada: yang pertama yaitu perkembangan informasi yang sangat pesat.saat ini kita bisa mengetahui informasi tentang apa saja dalam waktu yang singkat. Berbagai informasi dapat kita dapat mulai dari religi, gaya hiup, music ,ilmu pengetahuan, tekhnologi, fashion, dsb. Yang menjadi tantangan bagi kita adalah kita harus pandai memilih info terbaik. Bukan saja mengenal atau mendapatkan informasi terbaik, tetapi yang jadi PR buat kita adalah bagaimana kita merekayasa informasi tersebut sehingga melatih kreatifitas.

Yang kedua,yaitu perkembangan tekhnologi. Karena perkembangan tekhnologi saat ini, berbagai penyakit mulai di temukan obatnya, rekayasa genetika, kultur jaringan, bayi tabung, dsb sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita. jarak bukan lagi masalah, karena dengan tekhnologi kita bisa mencapai tempat yang di kehendaki.

Yang jadi persoalan adalah “Apakah dengan adanya kemajuan tekhnologi kita bisa menjadi manusia sesungguhnya?” menjadi manusia yang mempunyai nilai- nilai kemanusian. Kadang dengan kemajuan tekhnologi ada sebagian orang yang lebih menghargai mesin daripada oaring yang memanfaatkan anggota tubuhnya. Contohnya saja banyak orang yang lebih menghargai orang yang naik mobil dan menganggap remeh pejalan kaki.

Di suatu Negara bagian di Amerika ada suatu budaya yang unik, yaitu budaya “Bohemia”. Di negara bagian ini begitu di hormatinya para pejalan kaki, para pengemudipun berhenti bahkan tidak membunyikan klakson saat pejalan kaki melintas jalan.

Pada jaman serba canggih ini, di mana komunikasi yang muadah sehingga intensitas silaturahmipun menjadi berkurang. Di jaman yang serba komputerisasi ini,tulisan tangan mulai di tinggalkan. Dan tulisan komputer menjadi lebih favorit. Padahal kalau di tela’ah, tulisan tangan itu mempunyai nilaikreatifitas yang mencerminkan sikap si penulis.

Yang ketiga, dampak di kemajuan tekhnologi dan informasi yaitu kerusakan lingkungan sehingga menimbulkan pemanasan global. Dampak dari pemanasan global tersebutbisa kita rasakan, seperti kemarau berkepanjangan, cuaca yang tidak menentu, naiknya permukaan air laut karena es di laut mencair. Karena keseimbangan lingkungan yang terganggu mulailah merebaknya penyakit endemik (menular) seperti H2N5, virus – virus mulai muncul.

Menghadapi dunia yang seperti ini, satu hal yang perlu kita miliki adalah “kreatif”. Kreatif itu kesanggupan untuk berkarya, kesanggupan untuk menggali potensi diri dan lingkungan. Jadi, sebenarnya kita jangan terlalu khawatir akan kelangkaan SDA atau Sumber Daya Alam, Climak Exchange, dsb selama kita kreatif. Namun yang perlu kita khawatirkan adalah apabila kita kehilangan semangat kreatifitas kita.

Nah..., bagaimana supaya kita menjadi manusia – manusia kreatif?. Inilah jawabannya:

~ Percaya pada kemampuan diri

~ Punya harapan besar akan kehidupan yang lebih baik.

~ Punya mentalitas ulet dan tak putus asa. Asal sobat – sobat ketahui, bahwa kunci orang – orang genius yaitu “Ulet”.

~ Suka tantangan. Karena dengan tantangan mengasah kemampuan diri dan mengetahui sisi diri kita.

~ Lingkungan yang mendukung. Untuk menjaga nilai – nilai kemanusiaan ada 2 hal, yaitu:

1.. Tidak melupakan nilai luhur agama

2. Ke’arifan budaya: nilai – nilai yang hidup dalam kebiasaan masyarakat tercermin dalam kesatuan sosial.

Dengan agama, manusia di ajak mengenal dirinya, fungsi – fungsi kemanusiaan, tujuan besar kemanusiaan. Tuhan sebagai tujuan hidup.

Ke’arifan budaya perlu kita lestarikan, karna dengan mengenal budaya kita, kita akan mempunyai identitas bangsa. Kita lihat contoh megara jepang. Walaupun Jepang suatu negara dengan teknologi tercanggih, tetapi jepang masih mempertahankan .budayanya. sehingga jepang mempunyai identitas. Identitas suatu bangsa merupakan suatu hal yang penting, karna dikala kita kehilangan identitas, maka kita akan larut dalam hal – hal yang semu.

Pesantrenku, Tempatku berubah dari kepongpong menjadi kupu-kupu

Ya, pesantren!
Kebanyakan orang melihat pondok ini dengan pandangan sebelah mata, menganggap pesantren itu 'bengkel' untuk rehabilitasi manusia-manusia yang mungkin orang-orang disekelilingnya tak mampu lagi menghadapinya.
tapi, cobalah memandang dari sisi lain, pesantren menurutku adalah tempat terindah yang pernah kusinggahi, tempat dimana mendidikku dari anak yang tidak tahu apa-apa yang berproses menjadi manusia.
Pesantren, disana aku bisa merasakan bagaimana hidup bersosialisasi dengan berbagai mcam karakter manusia. Jangan salah, pertama kali aku masuk pondok yang kata orang penjara suci ini, aku menangis!! ya,,awalnya aku ga betah, tapi lama-lama asyik juga. Banyak temen, enak bisa curhat anytime anywhere.
Pengalamanku di pesantren lumayan juga, mulai dari yang pahit ampe yang manis, ya...mungkin bisa dibilang aku merasakan asam garamnya pesantren. Ya,,,dengan segala yang pesantren miliki, aku tetap mencintainya. Ya, aku mencintai pondokku ini.
Dimarahi guru nyampe mentalku down bgt, pernah. Dimarahi teman karena suatu hal juga pernah. Merasa bersalah yang berkepanjangan juga pernah. Gimana pusingnya bagi-bagi waktu buat belajar di sekolah sama pesantren, juga pernah.
Dengan segala keruwetannya aku tetap mencintai pondokku.
Pokoke, pondok bagaikan rumah kedua bagiku, home sweet home!

Cinta itu...

adalah cinta yang tak pernah bertanya mengapa,
dimana dan bagaimana
adalah cinta sesuatu yang tak bisa dihitung
menjadi bisa diperhitungkan,
dan yang tak bisa diperhitungkan
menjadi bisa dihitung
cinta tak haruslah ada dalam satu ruang dan waktu,
karena cinta tak peduli akan hal itu
cinta itu menelusup ke dalam
palung jiwa yang terdalam